1 Maret 1949. Sudah terbersit dalam pikiran kita semua pasti serangan umum ke Ibu Kota Negara Yogyakarta selama 6 Jam.
Sebuah pertempuran revolusioner dalam sejarah kemiliteran. Dimana tujuan pertempuran tidak untuk memenangkan pertempuran tapi hanya untuk menguasai Yogyakarta selama 6 jam saja.
1948 hingga awal tahun 1949 keadaan negara Indonesia diujung tanduk. Uang kas negara dibekukan Belanda, PResiden dan Wakil presiden memilih ditawan, sedangkan Panglima Besar memilih gerilya.
Gerilya dengan serangan tiba-tiba dan perang berlarut-larut memang membuat Belanda putus asa. Namun, serangan-serangan kecil tidak didengar oleh dunia yang mengakibatkan keberadaan Indonesia dianggap tidak ada karena Presiden dan Wakil Presiden sudah habis sedangkan Tentara juga tidak ada.
Setelah keadaan semakin kritis, terbersit dalam pikiran Sri Sultan Habengkubuwono IX untuk membuat serangan besar ke Yogyakarta. Ide ini terbersit setelah mendengarkan radio Belanda.
Serangan direncanakan harus dengan sangat efektif dan efeisien. Mengingat besarnya kerugian jika seperti pertempuran Surabaya 1945. Pada pertempuran sebelumnya di palagan Ambarawa memang sukses besar dengan mengalahkan Inggris, tapi harus dibayar mahal dengan gugurnya banyak korban dan kehilangan alat tempur yang mahal.
Serangan ke Yogyakarta ini dirancang agar mengejutkan Belanda, gelombang serangan besar, Yogyakarta dikuasai, kemudian mundur. Ini dimaksudkan hanya meminimalis korban jiwa dan kehilangan alat tempur tetapi dilihat seluruh dunia bahwa Indonesia masih ada dengan adanya Tentara.
Kendala hanya satu.....mata-mata...Banyak anak bangsa yang memilih menjadi mata-mata karena menguntungkan...Untuk membedakan pejuang sejati dengan mata-mata dipilih atribut khusus yang saat itu mudah didapat. Janur Kuning atau daun kelapa yang masih muda.. Panglima Besar Sudirman setuju dengan rencana ini dan diutuslah Letkol Soeharto untuk pertempuran ini.
Singkat cerita, diserbulah Yogyakarta, Belanda terkejut dan mundur. Selama 6 jam Yogyakarta dikuasai oleh tentara Indonesia dan tersiarlah kabar Tentara masih kuat berarti Indonesia masih ada dan diakui dunia. Dengan efisiensi manajemen perang yang hebat.
Drflochocolate meneladani serangan Umum 1 Maret 1949 ini dengan perencanaan matang untuk pasar cokelat di Indonesia khususnya Sumatera Selatan. Saat ini Musi Rawas Sumatera Selatan masih dominan hasil kebun karet dan sawit.
Dengan satu-satunya pihak yang mengembangkan tanaman cokelat/kakao di Sumatera Selatan, Drflochocolate menjadi perhatian nasional sehingga banyak petani lain yang mengikuti mengembangkan cokelat. Selanjutnya adalah Produk premium Drflochocolate yang memang berstandar eropah.
Drflochocolate Cokelat Terbaik Indonesia. Cokelat Musi Rawas. Cokelat Sumatera Selatan.
#drflochocolate #chocolate #cokelat #coklat #indonesianchocolate#bestchocolate #cokelatmusirawas #musirawas #cokelatsumateraselatan#sumateraselatan #nibs #darkchocolate #chocolateinstitute#musirawassempurna #health #confidence #write #march #1stofmarch
#drflochocolate #chocolate #cokelat #coklat #indonesianchocolate#bestchocolate #cokelatmusirawas #musirawas #cokelatsumateraselatan#sumateraselatan #nibs #darkchocolate #chocolateinstitute#musirawassempurna #health #confidence #write #march #1stofmarch
Komentar
Posting Komentar